Kumpulan Puisi Ramadhan 2020 Singkat, Sedih, Menyentuh Hati, Bikin Nangis, Doa dan Harapan

Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti oleh seluruh umat islam di dunia, tidak penting dia keturunan apa, warna kulitnya, gender, kelamin dan demografi, Ramadan menjadi momen yang ditunggu setiap tahun oleh semua muslimin dan muslimat di bumi.

Selama sebulan penuh, umat Islam juga akan melakukan puasa mulai dari terbit matahari hingga petang di pada saat matahari telah terbenam. Setiap malamnya seluruh umat muslim juga akan melaksanakan sholat berjamaah atau juga yang lebih sering di kenal dengan sholat tarawih.

Sebentar lagi kita akan memasuki pada bulan Ramadhan 2020, yang mana, Bulan ramadhan adalah bulan terbaik dalam umat islam, yakni Bulan Suci Ramadhan tahun 2020/1441 Hijriah.

Pada hari ini tanggal 19 April 2020 saya akan membuat postingan mengenai puisi ramadhan 2020. Pada puisi ini saya mengumpulkan puisi tersebut dari berbagai sumber, dan pastinya telah saya berikan nama pengarang dari puisi tersebut dan sudah saya tentukan puisi yang menyentuh hati, terbaik, sedih dan lainnya.
Baca Juga : Puisi Idul Fitri 2020 / 1441 H Sedih Mengharukan, Menyentuh Hati dan Singkat
Dalam menyambut bulan ramadhan 2020 ini anda dapat memberikan sebuah puisi ramadhan ini terhadap teman, kekasih ataupun keluarga anda.


Puisi Ramadhan 2020

Puisi ini adalah sebuah puisi yang sangat special untuk kita semua dalam menyambut ramadhan 2020. Tentang kebahagiaan yang kita dapatkan di tahun ini, tentang kesedihan dan lain-lain. Semoga dengan puisi ini dapat anda gunakan dalam menyambut ramadhan 2020.

Puisi Ramadhan Singkat 2020 

1). PUASA DIPERTANYAKAN

Karya Y. S. Sunaryo

Niaga dan kongsi banyak yang berhenti
Jam kerja dipangkas dikurangi
Tidur sepanjang hari diberi arti
Katanya, demi Ramadan bulan suci

Raga dimanja-manja
Lemas diduga khusuk puasa
Berkeringat banyak diwanti-wanti
Takut puasa tak kuat sehari

Katanya, puasa untuk Tuhan
Hingga tarawih mesti semalaman
Tadarus palingkan kehidupan
Mulut-mulut semata wiridan

Lalu di mana puasa hendak berperang?
Jika serba sendirian menjadi pilihan
Jalan pagi sunyi bak di pengungsian
Menangkah berperang jika sambil tiduran?

Ramadan mestilah bukan sebulan kemalasan
Bukan pula bulan hentikan kepedulian
Justru bangkit menangkan keimanan
Cumbui Tuhan dan berjibaku untuk martabat kemanusiaan

2). SAHUR BEKAL KEMENANGAN


Karya Y. S. Sunaryo

Sahur hentikan tidur
Agar raga tak terbentur
Jiwa enggan melantur
Walau hanya sesuap bubur

Bangunlah yang hendak berpuasa
Tak wajib, namun nikmat terasa
Bukan manjakan lidah penuh berselera
Melainkan sejak fajar mata harus terjaga

Terjaga untuk kuatkan raga
Bekerja untuk menebar kasih pada sesama
Tak boleh marah dan besar prasangka
Puasa untuk semangat kerja

Bukankah pada puasa Ramadan perang menjadi menang
Juga Al-qur'an diturunkan
Sebuah kemmenangan raga kuat pertahanan
Dan pada jiwa penuh bimbingan
Sahurlah agar punya kekuatan

Pada kekebalan iman
Merupa ketahanan badan
Hingga menang berperang melawan kemalasan

3). DALAM NIKMAT TADARUS

Karya Y. S. Sunaryo

Gerimis masih merinai di akhir Mei
Sebuah anugerah sejukan Ramadan suci
Bersama tadarus enggan berhenti
Hingga sahur nikmat tersaji

Betapa tinggi keagungan puasa Ramadan
Bangkitkan semangat puncaki kesadaran
Bahwa Tuhan segala sandaran
Pada Alqur'an sumber ajaran
Ajaran tentang iman dan pembebasan

Hingga manusia terikat kepada kebenaran
Berbuat kebajikan untuk kemanusiaan
Tak menyekutukan, tak hunuskan pertengkaran
Alquran beningkan jiwa untuk kemuliaan

Sucikan debu pada akal pikiran
Usai memakna nikmat lantunan tadarus
Jalan kehidupan semoga sejuk dan lurus.

4). KETIKA SETAN TERPENJARA

Karya Y. S. Sunaryo

Setan terpenjara
Ketika puasa mampu perangi dahaga
Tak makan sebelum waktu buka
Menahan tingkah raga tanpa makna
Gerak langkah ibadah
Wajah wudu selalu cerah
Bibir zikir tampak basah
Tangan takbir penuh pasrah

Setan terpenjara
Manakala hati sekuat baja
Campakan rayu goda dosa
Selama puasa amarah reda
Terpancang arah hanya pada-Nya
Murah kasih pada sesama
Hati pasrah meraih takwa
Puasa ikhlas terenyah segala goda.

5). ANAK-ANAK RAMADAN

Karya Y. S. Sunaryo

Selepas magrib kentongan dan beduk dipukul
Tandai datang Ramadan segera berkumpul
Di halaman masjid riang bersiul
Usai tarawih nikmati hidangan sebakul

Riang anak-anak tak berhenti
Nyalakan petasan iringi yang mengaji
Tengah malam beduk kembali berbunyi
Keliling kampung bernyanyi nyanyi
"Sahur tok tok dug, sahur tok tok dug, sahuuuuur
Menggulung bantal kasur
Melipat semua mimpi
Deretkan piring-piring nasi
Aduhai anak-anak sahur terlalu kenyang

Tak bangun dipanggil sembahyang
Menggeliat waktu sudah siang
Berlatih puasa, lapar menendang-nendang

Puisi Ramadhan Tiba 2020

1). BULAN SUCI YANG DINANTI

Karya: Ismi Sofia Ananda

Merindu Ramadan
Bulan yang suci
Penuh arti
Amalan.

Dengan penuh harap
Ibadah diri
Tulus hat
Mendekap.

Godaan menyerang
Cukup bekal
Siap mental
Berjuang.

Setahun sekali
Harapan tuntas
Hingga lunas
Jalan.

2). RAMADHAN TIBA

Karya: Dr. FJ, USM

Bila menjelang Ramadhan terdetik di hati ingin kukunci
segala nafsu
Bertasbih dan bertahmid hanya kepada yang Satu
Tiada yang aku mahu.

Selain redhomu
Namun mengenangkan pelbagai juadah di bazar
Ramadhan
dan keinginan untuk mencuba.

Setiap hidangan yang menghantu
Perlahan kunci itu aku buka
dan mangganya kubiarkan terbuka
Bukan beerti aku gila.

Untuk mencari juada berbuka
Sebaliknya agar aku masih bernafsu
untuk berpuasa.

Merasai lapar dan dahaga
bersama mereka di zon perang
yang senantiasa berpuasa
dan tiada istilah berbuka.

Tiada istilah Hari Raya
Yang ada hanya air mata
Bom dan mortir dihidangkan secara terbuka.

Puisi Ramadhan 2020 Yang Sedih

1). RAMADHAN

Tak terasa hari masih menjelang
Dan menyisakan semangat juang
Tuk melewati masa panjang
Yang bersemayam tak kan pernah lekang.

Ramadhan telah datang
Menghantarkan pesona gemilang
Meraih selongsong harapan
Laksana gemerlapnya bintang-bintang.

Marhaban Ya Ramadhan
Telah sampaikan pada sucinya bulan
Dimana segala amal dilipat gandakan
Dan Asma-Mu dikumandangkan.

Minal Aidin Wal Faidzin
Ketika segala khilaf dan dosa selama ini…

Terlebur menjadi sebuah harapan tuk berbagi maaf
Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir batin
Selamat Idul Fitri…

2). DI PENGHUJUNG RAMADHAN

Kala kerinduan belumlah usai
Kala penghayatan dalam doa belumlah sempurna
Menapaki lajunya perjalanan yang tiada henti
Menyusuri lorong yang penuh liku menghadang.

Kuingin Kau basuh dalam renunganku
Saat Kau pancarkan cahaya dalam bulan nan mulia
Mengharapkan ampunan dalam sujudku yang panjang
Masihkah kan kupalingkan wajah ini?

Ingin kuhapus semua noda dan dosa
Ingin kuhempas semua kobaran emosi dalam dada
Meluruhkan jiwa yang sarat dengan hasrat
Tenggelam dalam tangisan penuh sesal

Sanggupkah kan kutapaki hariku?
Menyongsong esok yang t’lah siap menanti
Semoga di penghujungmu ya Ramadhan
Ampunan Illahi kan terpancar lewat pribadi nan luhur

Puisi Ramadhan Yang Ku Rindu

Langit malam‬ yang berbintang
Di saat cahaya ramadhan mulai mendekat
Dalam bulan yang di rindukan
Bulan yg sungguh penuh pengampunan

Bersinar dalam ramadhan indah
Yang selalu dinanti ke datangannya
Dalam tiap tahunnya
Marhaban Ya Ramadhan

‪‎Cahaya‬ kian mendekat
Melewati hari demi hari
Bulan yang banyak dirindukan umat
Bulan suci penuh ampunan

‪‎Segala‬ salah dan dosa Kian terkikis
Memohon di ampun di bulan
penuh berkah ini
Marhaban ya ramadhan
Ku rindu hadirmu dalam tiap doa-doaku

‪‎Bulan‬ Tempatku memohon taubat
ALLAHU YA RABBHI
Keagungan-MU sungguh begitu besar
Dalam ramadhan yg indah.

Puisi Islami Ramadhan 2020

Oleh: Taufiq Ismail

Disini, terlalu mendongak berharap terwujud berbuka berjama’ah,
dimana ada kesempatan melakukan pun bagaikan mendapat durian jatuh.

Seperti punguk merindukan bulan,
tatkala mendamba menaikkan kualitas hubungan dengan Yang Diatas,
manis lantunan pujian menyebut nama Mu,
kenyataan dengan sesama seperti mencari jarum dalam tumpukkan jerami.

Target tilawah penuh, jauh…
Kilat menyambar di tengah terik matahari untuk menuju khatam,
per ayat saja laksana kucing mengincar tikus.

Itikaf setali tiga uang, kembaran angan-angan
dalam detik melahirkan menit yang tumbuh menjadi waktu
diri masih berpeluh dengan najis dan laknat.

Ramadhan datang dan kembali
wanginya hanya mampir di hidung, gempitanya hanya singgah di telinga, tapi
tidak terbukti dalam sikap.

Diri tidak sempurna mencair, meleleh pun bagaikan bunga tidak berputik.
Terpaku dalam kubangan dosa dan salah
jerit jiwa raga sebatas memberontak.

Bangsa, penguasa, atau isi jiwa yang salah?
Tersebut panggung yang aku alami bersama ribuan hati dan jiwa yang serupa
beruntung penduduk bumi khatulistiwa, tinggal niat dan pelaksanaan.

Lapangkan jalan, luaskan kesempatan
disini ribuan hati dan jiwa yang serupa terpenjara pagar tetangga.

Ya Allah!
Aku di antaranya …
Rindu Rasul.

Rindu Kami Padamu Ya Rasul
Rindu Tiada Terperi
Berabad Jarak Darimu Ya Rasul
Serasa Dikau Di Sini

Cinta Ikhlasmu Pada Manusia
Bagai Cahaya Surga
Dapatkah Kami Membalas Cintamu
Secara Bersahaja

Puisi Ramadhan Tentang Rasulullah

1). RASULULLAH MENYURUH KITA

Taufik Ismail (1990)

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu

Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat

Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana

2). Nabi Muhammad Saw

Oleh: Taufiq Ismail

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri.

Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya.

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa mulia akhlaqmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama.

Agungnya cintamu menyayangi sesama
Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa.

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlaqmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlaqmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami.

Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri.

Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya..

Puisi Ramadhan Yang Menyentuh Hati

1). Puisi Rindu Ramadhan

Puisi Rindu Menyambut Ramadhan
Termenung ku dalam gelap
Berpikir ku dalam diam
Tak pantas kakiku menginjakkan
Di bulan suci penuh ampunan

Tapi …
Hati rindu ketenangan
Rindu bulan kasih sayang

Ku nanti disetiap ingatan
Untuk membersihkan kotornya jiwa

Rindu untuk berkumpul bersama
Berbuka bersama
Bersahur Bersama

Indah yang kurasa
Damai yang terasa
Selamat datang bulan suci Ramadhan
Pertemuan Yang Dinantikan.

Hari demi Hari Ku Lalui
Minggu demi Minggu Ku Sabar Menanti
Bulan Demi Bulan Datang Silih Berganti
Penantian Panjang Ramadhan pun Kian Datang

Rasa Haru Bercampur Bahagia Berjolak Dalam Dada
Rasa Syukur Kian Terucap Dalam Setiap Helaan Nafas
Sujud Syukur Kehadirat Tuhan Sang Maha Pencipta
Terima Kasih Akan Jumpa Bulan Yang Penuh Rahmat

2). Ramadhan Yang Ku Rindu

Langit malam‬ yang berbintang
Di saat cahaya ramadhan mulai mendekat
Dalam bulan yang di rindukan
Bulan yg sungguh penuh pengampunan

Bersinar dalam ramadhan indah
Yang selalu dinanti ke datangannya
Dalam tiap tahunnya
Marhaban Ya Ramadhan

‪‎Cahaya‬ kian mendekat
Melewati hari demi hari
Bulan yang banyak dirindukan umat
Bulan suci penuh ampunan

‪‎Segala‬ salah dan dosa Kian terkikis
Memohon di ampun di bulan penuh berkah ini
Marhaban ya ramadhan
Ku rindu hadirmu dalam tiap doa-doaku

‪‎Bulan‬ Tempatku memohon taubat
ALLAHU YA RABBHI
Keagungan-MU sungguh begitu besar
Dalam ramadhan yg indah

Puisi Bulan Ramadhan 2020 Penuh Berkah

1). RAMADHAN MEMANGGIL

Bila Ramadhan memanggilmu
Mengetuk pintu hidupmu
Sambut ia sepenuh rindumu.

Dekap ia sepenuh cinta
Dan biarkan jemari indahnya
Merengkuhmu dalam ampunan-Nya

Bila Ramadhan memanggilmu
Sambutlah ia bak tamu istimewa
Kenaglah kelopak hari-hari
Yang telah luruh berguguran.

Kenanglah seumpama pertanda
Bagi engkau sang penerus pejalanan
Bersiaplah menjemput giliran
Bila tak lagi kau jumpai ia
Ramadhan di tahun depan

Bila ramadhan memanggilmu
Bersihkan hati dari segala dengki
Sucikan jiwa dari segala prasangka.

Bersihkan raga dari segala dosa
Bila Ramadhan memanggilmu
Berlarilah menjemput panggilan-Nya

2). PUASA DI BULAN RAMADHAN

Bila Ramadhan telah tiba.
Berubahlah semua suasana.
Semua muslim bersuka ria.
Menerima bulan Ramadhan yang mulia.

Siang hari harus ditahan lapar dan dahaga.
Sore hari boleh kita berbuka.
Malam hari didirikan shalat malam.
Tiada hentinya orang membaca Al-Qur’an.

Bulan Ramadhan bulan mulia.
Sungguh beruntung orang yang pandai mengisinya.
Dapat mencapai kesucian dirinya.
Memperoleh pahala berlipat ganda.

Berpuasa sungguh mulia.
Walaupun berat dirasa.
Menahan makan sejak fajar.
Menahan diri dengan hati sabar.

Adzan maghrib telah terdengar.
Kita berbuka terasa segar.
Akhir malam makan sahur.
Tak lupa kita bersyukur.

3). TAUBAT DI BULAN RAMADHAN

Dulu tidak serajin ini
Shalat lima waktu,
Mengaji tadarus,
Melengkapi dengan shalat sunah.

Hingga berdzikir disela kesibukan
Dulu acuh tak acuh
Bermain sampai lelah
Tidur pulas hingga pagi.

Meninggalkan serangkaian shalat
Hingga mengucap kata-kata tak pantas
Sekarang berbeda
Bulan ramadhan mendapat berkah.

Telapak tangannya dicuci bersih
Mulutnya dikumur bersih
Kotoran hidungnya mengilang bersih.

Wajahnya cerah bersinar
Lengannya lembab bersih
Rambutnya basah dan segar.

Telinganya terbasuh sejuh
Hingga kakinya dingin bersih…
Dan kembali ke jalan Allah
Di bulan suci Ramadhan ini

PUISI RAMADHAN SEDIH BIKIN NANGIS

1). Ilmu Membaca

Buku menangis
kala para pembaca
yang baru mencicipi sedikit ilmu
sudah merasa lebih pintar dari Tuhannya

Lalu berusaha merubah aturan pada kitab suci
dan mencoba membuat hukum sendiri
yang dirasanya lebih manusiawi
yang dianggapnya sesuai jaman kiwari

Padahal dia hanya berbekal sejimpit ilmu
tanpa bekal pengetahuan agama yang memadai
beraninya buat aturan sendiri
menganggap Tuhan hanya tahu masalalu
dan ayat-ayat sucinya tidak sesuai masakini.

Jadilah agama ditafsirkan sekehendak hati,
tanpa landasan yang jelas untuk dikaji,
malapetaka bagi seluruh negeri
bila ajaran mereka diikuti

2).  RAMADHAN

Ya Allah Kau datanglah lagi Ramadhan buatku
Ketika kku masih saja tak mampu mensyukuri Ramadhan-Mu yang lalu
Hari-hari-Mu masih saja ku lalui
Tanpa isi.

Tanpa makna
Tanpa syukur
Bahkan dengan sikap takabur
Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkau penentu

Kadang kami masih merasa kebenaran itu hanya punyaku
Yang lain bukan makhluk-Mu
Yang lain bukan umat-Mu
Dalam doaku

Sering Ku memaksa
Seolah ku yang lebih tahu dari-Mu Sang Maha Tahu
Doaku bukan harapan, tapi keharusan.

Dan ketika ada satu yang tak Kau kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang kau limpahkan

PUISI RAMADHAN 2020 YANG INDAH

1). Ramadhan Indah

Ada sekuntum hari
Wanginya mengharumi bumi
Saat itulah kemurahan sang Khalik berlimpah
Menyatu pada segala inti hidup

Adalah Ramadhan
Ia bertelaga bening
Airnya mutiara maghfirah
Gerincingnya dzikir dan tadarus

Tepiannya doa lemah lembut, llirih dan pasrah
Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berenang dengan kesunyian nafsu
Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia

Ia rahasia
Tak sekedar lapar dahaga
Tapi itulah sesungguhnya hakikat cinta
Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Allah.

Karena dengan lapar dan haus
Kita lebih bias menyadari bahwa kita tak berpunya
Bias lebih memahami
Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu.

Diantara keMaha luasan-Nya
Ia sepantasnya dirindukan
Karena ia lebih.

2). RAMADHAN CINTA KARENA ALLAH

Jangan memuji kecantikan pelangi
Tapi pujilah Allah
Yang menciptakan langit dan bumi

Jangan percaya
Dengan kata-kata bijak
Tapi percayalah firman Allah yang Maha Benar

Jangan masukkan namaku dihatimu
Tapi masukkan nama Allah hingga hatimu tenang

Jangan sedih jika cintamu didustakan
Tapi sedihlah jika engkau dustakan Allah
Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair.

Tapi mintalah kepada Allah
Yang memiliki cinta yang sejati nan abadi

Ya Allah Yang Maha Rahman dan Rahhim
Jangan jadikan hatiku batu yang engeras
Hingga lupa akan rahmatmu .

Puisi Ramadhan 2020 Doa dan Harapan

1). DI BAWAH CAHAYA DOA

Oleh: Satria Imaji

Di bawah cahaya do'a
merunduk malu wajah nista
titis sesal linang di mata
sebab jiwa berlumur dosa

Di bawah cahaya do'a
simpuh raga, pasrah segala
apalah daya tiada upaya
sebatas awam meratap iba

Di bawah cahaya do'a
tersusun jemari di sepertiga
membayang ngeri siksa neraka
tatih amalan menggapai surga

Di bawah cahaya do'a
terlantun kalimat-kalimat pinta
lafazkan asma keagungan-Nya
semoga kelak menyiratkan niscaya.

2). DOA RAMADHAN

Ya Allah…..
Dalam dekapan Ramadhan suci ini
Berikan hambamu ini kesadaran
Betapa bulan ini adalah gudang

Yang menyimpan stok rahmat
Dalam sepuluh ruang tamunya
Berikan pada hamba
Makna luas ruang maghfirahMu

Yang tersembunyi dalam sepuluh ruang keluarga
Tancapkan keyakinan pada diri hamba tentang janjiMu
Yang terlukis dalam sepuluh ruang tidur bulanMu
Menggambar kebebasa dari api abadiMu

Ya Allah…
Hamba ingin menjadi penebar ayat-ayatmu
Merangkul tiang rumahMu

MerayuMu tiap malam
MengingatMu dalam dua puluh gerak istirahatku
MenjengukMu dalam detik-detik sahurku
Menemani mata hati mengelilingi hari-hariMu

Ya Allah…
Hamba bersimpuh dalam belai kuasamu
Mengakui kelemahan dan kesalahn Nafsi
Membeberkan aib sendiri

Membuka rahasia pribadi
KepadaMu!
Menggorek dosa-dosa satu persatu
Berharap siraman deras ampunanMu

Ya Allah…..
Bersama laju bulah penuh rahmah ini
Hamba lomtarkan ide-ide hamba
Menjelaskan Planning

Mendiskusikan visi masa depan
Mengadukan keinginan
Menumpuk harapan-harapan
Dan meletakanya diatas tanganMu

Ya Allah…
Sedikit sekali yang kminta
Dalam luas kuasamu yang terbuka.

Itulah kumpulan Puisi ramadhan 2020 Yang Menyentuh Hati, Sedih, Pendek, Doa Dan Harapan. Puisi diatas dapat anda bagikan terutama pada keluarga anda dan selanjutnya dapat anda bagikan kepada teman teman anda dan dapat anda bagikan kepada media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp untuk dapat memberitahukan teman teman dengan kalau ramadhan sudah dekat.